Jurusan : Manajemen B / II
NIM :
1128020076
Mata kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan
Tahap 1:
PROFIL BANK CENTRAL ASIA (BCA)
SEJARAH BANK CENTRAL ASIA (BCA)
PT. Bank Central Asia, Tbk.
|
|
Didirikan
|
|
Pendiri
|
|
Kantor pusat
|
|
Tokoh penting
|
|
Situs web
|
Bank Central Asia (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah
merupakan bagian penting dari Grup Salim. Presiden Direktur saat ini (masa jabatan 1999-sekarang) adalah Djohan Emir Setijoso.
BCA secara
resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling
signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada
keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini
memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya.
Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya,
bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada
tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan
yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember
1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA
mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36
triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA
diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham
Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham
sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham
Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran
saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA
melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang
berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus
memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan
yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun
sebagai lembaga intermediasi finansial.
Pemegang Saham
- FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Farallon Capital Management LLC (Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono) - 47,15%
- Anthony Salim - 1,76%
- Saham dibeli kembali PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) - 1,18%
- Masyarakat - 49.94%
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
|
|||
1
|
Presiden Komisaris
|
||
2
|
Komisaris
|
||
3
|
Komisaris
|
||
4
|
Komisaris
|
||
5
|
Komisaris
|
||
Dewan Direksi
|
|||
1
|
Presiden Direktur
|
||
2
|
Wakil Presiden Direktur
|
||
3
|
Direktur
|
||
4
|
Direktur
|
||
5
|
Direktur
|
||
6
|
Direktur
|
||
7
|
Direktur
|
||
8
|
Direktur
|
||
8
|
Direktur
|
* juga adalah Komisaris Independen
DAMPAK KRISIS BAGI BANK CENTRAL ASIA (BCA)
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di
Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di
BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik
lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta
bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil
pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga
telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun,
padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat
pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank
Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik.
penawaran saham perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham
sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham
Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran
saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN
mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di
Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi
tata kelola perusahaan baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun
sebagai lembaga intermediasi finansial.
KEUNGGULAN DARI BANK CENTRAL ASIA (BCA)
Sebagai bank transaksional, BCA menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabah kami. Sebagai lembaga
intermediari keuangan, BCA telah bekerja keras untuk memperkuat sisi kredit
dengan mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi nasabah yang potensial.
Kami memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci keberhasilan kami dalam
menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan mudah. Keunggulan-keunggulan
ini adalah:
- Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional;
- Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah;
- Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual;
- Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat;
- Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi;
- Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia;
- Pilihan saluran penghantaran (delivery channel) yang luas untuk mencapai tingkat kenyamanan pelanggan yang maksimum, dan
- Per 31 Maret 2011 telah memiliki sekitar 7.555 ATM tunai maupun non-tunai serta ATM Setoran Tunai yang disediakan di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia.
PRODUK DAN JASA BANK CENTRAL ASIA (BCA)
Seiring dengan tujuan kami untuk menjadi pilihan pertama dalam perbankan
transaksional, kami telah terus-menerus bekerja untuk memperluas ragam produk,
jasa dan saluran penghantar. Kami juga telah memastikan bahwa masing-masing
produk dan jasa kami unggul di kalangan nasabah karena kualitasnya yang tinggi
serta profesionalisme karyawan kami yang bertugas melayani nasabah.
Dalam mengembangkan produk dan jasa yang kami tawarkan, kami selalu
mempertimbangkan kebutuhan nasabah yang selalu berubah. Lebih jauh lagi, kami
terus menyempurnakan setiap produk atau jasa kami dengan menambahkan berbagai
fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam menggunakannya. Semakin
banyak fasilitas kami sediakan di ATM, KlikBCA Individual Internet banking,
m-BCA mobile banking, dan sebagainya.
Bagi komunitas bisnis, terutama para pelaku UKM, kami menyediakan jajaran
produk dan jasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Produk
dan jasa ini, antara lain, adalah KlikBCA Bisnis dan BCA Bizz (di lokasi-lokasi
tertentu).
Kami juga menyediakan berbagai jenis produk kredit untuk memenuhi keperluan pelanggan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BCA, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA dan kredit-kredit korporasi.
Kami juga menyediakan berbagai jenis produk kredit untuk memenuhi keperluan pelanggan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BCA, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA dan kredit-kredit korporasi.
PENGEMBANGAN KARIR BANK CENTRAL ASIA (BCA)
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah satu lagi komponen kunci dalam daya saing BCA.
Sukses yang kami capai selamanya bergantung pada SDM yang profesional dan
berkualitas tinggi. Inilah alasan mengapa pengembangan SDM mendapat prioritas
di BCA.
Di BCA, pengembangan karir didasarkan pada prinsip-prinsip
transparansi, peluang yang setara, meritokrasi dan penghargaan terhadap
kinerja. BCA memberikan peluang penuh bagi karyawan untuk merealisasikan
potensinya melalui penyediaan serangkaian program pelatihan dengan tujuan agar
mereka dapat menghadapi berbagai tantangan di industri perbankan.
Sebagai
wujud komitmen kepedulian terhadap pengembangan karyawan, BCA mempunyai Pusat
Pelatihan yang didukung oleh pelatih-pelatih yang profesional, baik dari
internal maupun eksternal. BCA juga bekerja sama dengan beberapa lembaga dengan
kredibilitas yang tinggi.
Untuk
menjamin kepuasan pelanggan, BCA juga telah mencanangkan standar pelayanan
SMART (Sigap, Menarik, Antusias, Ramah, Teliti) yang ditanamkan pada karyawan,
terutama yang berhadapan langsung dengan para nasabah.
Selanjutnya,
untuk semakin memudahkan pengelolaan SDM dan meningkatkan kepuasan bekerja, BCA
juga telah mengimplementasikan modul SAP HR, yang saat ini telah online
sepenuhnya dan telah dapat dimanfaatkan oleh karyawan.
Di akhir tahun 2009, BCA memiliki 20.173
karyawan terdiri dari pasca sarjana 506, diploma & sarjana 12.477 dan
SD, SMP, SMU 7.190. Profil tingkat pendidikan mereka terlihat pada tabel di
bawah ini:
Tanggung jawab Sosial Perusahaan BANK CENTRAL ASIA (BCA)
Sebagai
bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab, BCA berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan nasional dan tumbuh bersama masyarakat dengan menerapkan standar
bisnis yang bertanggung jawab secara sosial. Melalui program-program tanggung
jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) yang berada di
bawah naungan Bakti BCA, BCA fokus untuk memberikan bantuan jangka panjang
terhadap sektor pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat. Bakti BCA menjalin
kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Mata Indonesia (SPBK Perdami) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam
mendukung program kesehatan sesuai dengan program CSR. Bakti BCA menyediakan
beasiswa bagi mahasiswa terpilih yang akan menyelesaikan program S1 dan menjadi
sponsor pada beragam program edukasi perbankan. BCA juga secara aktif menjadi
sponsor dalam beragam program CSR lainnya seperti pemberdayaan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM), perlindungan lingkungan, dan bantuan penanganan bencana alam di
seluruh Indonesia.
TAHAP
2:
Penjelasan tentang m-BANKING
Mobile Banking diluncurkan pertama kali oleh Excelcom pada akhir 1995 dan
respon yang didapat juga beragam. Latar belakang dari kemunculan m-banking ini
juga disebabkan oleh bank-bank yang saat ini ingin mendapat kepercayaan
dari setiap nasabahnya. Dan salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan
pemanfaatan teknologi. Peranan teknologi yang bertumbuh dengan pesat, harus
dimanfaatkan secara cermat dan tepat. Berbagai teknologi menyediakan
terobosan-terobosan baru yang dapat digunakan oleh bank dalam usahanya untuk
selalu meningkatkan kualitas layanan yang ada. Sehingga dari situlah
bank-bank yang ada di seluruh dunia membuat suatu inovasi baru dengan
meluncurkan m-banking. Contohnya di Indonesia, baik bank pemerintah maupun bank
swasta nasional berlomba-lomba untuk meluncurkan teknologi m-banking.
Bank Central Asia (BCA) misalnya, sebagai salah satu bank swasta nasional
terbesar di Indonesia dengan skala jaringan elektronik yang tersebar
luas. Bank Central Asia merupakan bank pertama yang meluncurkan sistem
m-banking pertama di Indonesia dibandingkan bank-bank lainnya yang biasa
disebut juga dengan m-BCA. Proses mbankingsendiri muncul tidak hanya
berhubungan dengan bank saja, namun teknologi ini juga bekerja sama dengan
operator seluler. Sehingga dapat dilihat bahwa m-banking memberikan banyak
keuntunagn bagi semua kalangan, baik bagi bank, operatorseluler
maupun
bagi para nasabah pengguna m-banking.
Bukti nyata bahwa mobile banking juga tersebar hingga ke seluruh dunia yaitu
dapat
dilihat
dari perkembangan mobile banking yang ada di negara-negara Eropa khususnya
Jerman. “In Europe, mobile penetration rates are around 80% and Germany is the
largest European mobile market with 50 million mobile users (Forrester, 2005b)”
[III]. Selain itu Amerika Serikat (menurut MMA, mobile marketing) juga
merupakan salah satu negara besar pengguna M-Banking.
Kegunaan m-BANKING
Mobile banking merupakan suatu layanan perbankan berbasis mobile phone atau HP.
Seolah-olah ponsel dapat menjadi sebuah mesin ATM, yang bisa digunakan untuk
mentransfer uang, mencek saldo dan mutasi, selain itu dengan mobile banking
kita dapat melakukan berbagai jenis transaksi keungan. Namun pada mobile
banking otomatis tidak dapat mengeluarkan uang.
M-Banking sendiri memiliki pengertian yaitu sebuah fasilitas perbankan melalui
komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir
sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash. Dengan ada nya M-Banking, pihak
perbankan berusaha mempermudah akses para nasabahnya dalam melakukan transaksi.
Dengan adanya layanan M-Banking, nasabah bank-bank yang telah memiliki layanan
dana tentu saja tidak perlu pergi ke ATM atau kantor Bank tersebut.
Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas M-Bankingnya baik
berupa SIM tolkit (Menu Layanan Data) maupun sms plain (sms manual) atau yang
biasa dikenal dengan istilah sms banking. Arti istilah SMS Banking merupakan
layanan yang disediakan oleh Bank yang menggunakan sarana SMS untuk melakukan
transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan , misalnya cek saldo,
mutasi rekening dan sebagainya.
Keunggulan M-Banking adalah dapat di akses oleh semua pengguna handphone dengan
tipe GSM. Dengan luasnya jangkauan signal GSM,layanan M-Banking tentu sangat
memanjakan para nasabah.
Namun Fasilitas M-Banking memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah akses
untuk pengguna handphone CDMA, belum semua operator CDMA mempunyai layanan
M-Banking.
Kegunaan,
keuntungan dan kenyamanan yang dapat diperoleh dari penggunaan mobile
banking :
Ø Mudah
M-banking begitu mudah, untuk melakukan transaksi kita tidak perlu datang
secara langsung ke bank, kecuali pada saat mendaftarkan nomor ponsel, selain
itu tidak perlu memiliki ketrampilan khusus untuk menggunakan m-banking
tersebut.
Ø Praktis
Setiap nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui ponsel setiap
saat, kapan saja dan di mana saja.
Ø Aman
M-banking dilengkapi dengan sistem proteksi yang maksimal yang otomatis
sudah terprogram sejak pendaftaran. Kemudian selain menggunakan PIN yang
dapat dipilih sendiri dan nomor ponsel yang didaftarkan, setiap transaksi
yang dilakukan juga akan di-encrypt (diacak) untuk menjamin keamanan transaksi
setiap nasabah.
Pakar
multimedia Roy Suryo pernah menyebutkan, layanan mbanking relatif aman karena
memakai sistem pengamanan berlapis, yakni dari provider telekomunikasi, serta
dari jaringan sistem perbankan yang bersangkutan. “Sehingga nasabah tidak perlu
khawatir dalam penggunaan m-banking,” ujarnya.
Ø Penggunaan yang bersahabat
Maksudnya yaitu Menu m-banking dirancang sedemikian rupa sehingga mudah
digunakan oleh siapa saja. Nasabah tinggal memilih jenis transaksi dari
menu yang sudah tersedia, sehingga tidak perlu mengingat / menghafal kode
transaksi yang ingin dilakukan.
Ø Nyaman
Melalui m-banking, nasabah seperti memiliki ATM pribadi dalam genggaman tangan,
karena berbagai transaksi yang dapat dilakukan di ATM dapat dilakukan melalui
m-banking kecuali penarikan tunai.
Berikut
merupakan contoh layanan dari m-banking pada bank BCA (m-Banking BCA )
:
Kategori
|
Layanan
|
|
1
|
m-Info
|
|
2
|
m-Transfer
|
Transfer ke Rekening BCA, Transfer
ke Rekening bank
lain
|
3
|
m-Payment
|
Pembayaran berbagai macam tagihan
kartu kredit, PLN,
PAM, handphone, telepon, asuransi,
pendidikan,dll
|
4
|
m-Commerce
|
Pembelian pulsa isi ulang,
saham,dll
|
5
|
m-Admin
|
Aktivasi, Ganti PIN
|
Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan m-BANKING
Secara khusus (mikro) penggunaan mobile banking dapat
memberikan dampak positif bagi bank sendiri, juga nasabah dan operator seluler.
Dampaknya yaitu memberikan keuntungan, dimana bank mendapatkan lebih banyak
lagi nasabah, selain itu mendapat kepercayaan dari para nasabah.
Untuk nasabah sendiri, nasabah mendapat pelayanan lebih dari bank, karena
dengan adanya mobile banking akan semakin mempermudah para nasabah dalam
melakukan transaksi keuangan.
Contohnya:
nasabah yang sering bepergian bisa mengelola keuangan pribadi yang mencakup
transaksi kartu kredit serta beragam kebutuhan perbankan di mana saja.
Selain dampaknya bagi bank, nasabah dan operator masih banyak dampak positif
yang ditimbulkan bagi pihak lain. Sesuai data industri layanan telekomunikasi
bergerak, institusi finansial akan lebih gencar menginformasikan produk
layanannya melalui peralatan telekomunikasi bergerak.
Produk yang disajikan adalah informasi dan layanan transaksi
keuangan, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, manajemen akuntansi,
maupun layanan pelanggan. Transaksi m-banking sejak setahun terakhir
hingga 2011 mendatang diproyeksikan akan tumbuh sebesar 2,7 miliar transaksi
per tahun di seluruh dunia. Hal itu sejalan dengan inovasi layanan dari
industri perbankan.
Di masa mendatang, transaksi keuangan
diramalkan bakal menjadi produk perbankan paling populer yang diakses melalui
telepon seluler. Nilai transaksi ini akan naik dua kali lipat setiap tahun di
seluruh dunia, dan meningkat menjadi empat kali lipat setelah 2011. Bahkan,
sebuah lembaga riset, Juniper Research, memprediksi pengguna layanan perbankan
via telekomunikasi bergerak tersebut akan melonjak hingga 10 kali lipat
pada 2011 dibandingkan setahun lalu. Diperkirakan, sebanyak 816 juta pelanggan
akan memanfaatkan layanan serta produk perbankan melalui perlengkapan
komunikasi bergerak mereka dalam tiga tahun mendatang.China, India, Filipina,
serta sejumlah negara di Eropa Barat, dipastikan
memiliki
pasar pengguna layanan m-banking terbesar di dunia. Indonesia juga termasuk
salah satu negara dengan jumlah pertumbuhan cukup besar.
Kesimpulan dan saran
Perkembangan manajemen sistem informasi dan teknologi
komunikasi yang semakin marak, membuat bank berinisiatif untk membuat
terobosan baru. Mobile banking merupakan suatu inovasi baru yang sangat
bermanfaat bagi para nasabah juga lembaga keuangan (Bank). Karena kemudahannya
dalam melakukan transaksi banyak orang yang telah menggunakan fasilitas mobile
banking.
Dengan demikian nampak bahwa mobile banking memberikan dampak yang cukup
berarti bagi perkembangan lembaga keuangan (bank), karena banyak keuntungan
yang diperoleh. Teknologi merupakan suatu bekal yang penting dalam
menghadapi masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk pengembangan lebih
lanjut sebaiknya dari pihak bank lebih memberikan pengetahuan lebih rinci
kepada nasabah atau masyarakat luas terhadap penggunaan mobile banking.
SUMBER: