Jumat, 07 Juni 2013

makalah bank dan lembaga keuangan

http://1.bp.blogspot.com/-nWZ3I_YVau8/TpsG05dUqbI/AAAAAAAAASQ/tBCryBWLeEQ/s200/images.jpg


Nama             : Sri Nurul Mulyanah
Jurusan          : Manajemen B / II
NIM                : 1128020076
Mata kuliah   : Bank dan Lembaga Keuangan

Tahap 1:
PROFIL BANK CENTRAL ASIA (BCA)







 SEJARAH BANK CENTRAL ASIA (BCA)
PT. Bank Central Asia, Tbk.
Logo BCA
Didirikan
Pendiri
Kantor pusat
Tokoh penting
Situs web



           









Bank Central Asia (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah merupakan bagian penting dari Grup Salim. Presiden Direktur saat ini (masa jabatan 1999-sekarang) adalah Djohan Emir Setijoso.
 BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA pada tahun 1998.
Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
Pemegang Saham
Komposisi pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2009[1] adalah sebagai berikut:
  • FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Farallon Capital Management LLC (Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono) - 47,15%
  • Anthony Salim - 1,76%
  • Saham dibeli kembali PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) - 1,18%
  • Masyarakat - 49.94%
Dewan Komisaris dan Direksi
Daftar Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa jabatan mulai 26 Mei 2006 hingga 2008:
Dewan Komisaris
1
Presiden Komisaris

2
Komisaris

3
Komisaris

4
Komisaris

5
Komisaris

Dewan Direksi
1
Presiden Direktur

2
Wakil Presiden Direktur

3
Direktur

4
Direktur

5
Direktur

6
Direktur

7
Direktur

8
Direktur

8
Direktur

* juga adalah Komisaris Independen


DAMPAK KRISIS BAGI BANK CENTRAL ASIA (BCA)
            Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.
            Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
            Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. penawaran saham perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
            Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

KEUNGGULAN DARI BANK CENTRAL ASIA (BCA)
            Sebagai bank transaksional, BCA menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabah kami. Sebagai lembaga intermediari keuangan, BCA telah bekerja keras untuk memperkuat sisi kredit dengan mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi nasabah yang potensial. Kami memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci keberhasilan kami dalam menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan mudah. Keunggulan-keunggulan ini adalah:
  1. Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional;
  2. Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah;
  3. Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual;
  4. Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat;
  5. Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi;
  6. Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia;
  7. Pilihan saluran penghantaran (delivery channel) yang luas untuk mencapai tingkat kenyamanan pelanggan yang maksimum, dan
  8. Per 31 Maret 2011 telah memiliki sekitar 7.555 ATM tunai maupun non-tunai serta ATM Setoran Tunai yang disediakan di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia.

PRODUK DAN JASA BANK CENTRAL ASIA (BCA)
            Seiring dengan tujuan kami untuk menjadi pilihan pertama dalam perbankan transaksional, kami telah terus-menerus bekerja untuk memperluas ragam produk, jasa dan saluran penghantar. Kami juga telah memastikan bahwa masing-masing produk dan jasa kami unggul di kalangan nasabah karena kualitasnya yang tinggi serta profesionalisme karyawan kami yang bertugas melayani nasabah.
            Dalam mengembangkan produk dan jasa yang kami tawarkan, kami selalu mempertimbangkan kebutuhan nasabah yang selalu berubah. Lebih jauh lagi, kami terus menyempurnakan setiap produk atau jasa kami dengan menambahkan berbagai fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan nasabah dalam menggunakannya. Semakin banyak fasilitas kami sediakan di ATM, KlikBCA Individual Internet banking, m-BCA mobile banking, dan sebagainya.
            Bagi komunitas bisnis, terutama para pelaku UKM, kami menyediakan jajaran produk dan jasa yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Produk dan jasa ini, antara lain, adalah KlikBCA Bisnis dan BCA Bizz (di lokasi-lokasi tertentu).
            Kami juga menyediakan berbagai jenis produk kredit untuk memenuhi keperluan pelanggan, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BCA, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA dan kredit-kredit korporasi. 

PENGEMBANGAN KARIR BANK CENTRAL ASIA (BCA)
            Sumber Daya Manusia (SDM) adalah satu lagi komponen kunci dalam daya saing BCA. Sukses yang kami capai selamanya bergantung pada SDM yang profesional dan berkualitas tinggi. Inilah alasan mengapa pengembangan SDM mendapat prioritas di BCA.
       Di BCA, pengembangan karir didasarkan pada prinsip-prinsip transparansi, peluang yang setara, meritokrasi dan penghargaan terhadap kinerja. BCA memberikan peluang penuh bagi karyawan untuk merealisasikan potensinya melalui penyediaan serangkaian program pelatihan dengan tujuan agar mereka dapat menghadapi berbagai tantangan di industri perbankan.
        Sebagai wujud komitmen kepedulian terhadap pengembangan karyawan, BCA mempunyai Pusat Pelatihan yang didukung oleh pelatih-pelatih yang profesional, baik dari internal maupun eksternal. BCA juga bekerja sama dengan beberapa lembaga dengan kredibilitas yang tinggi.
        Untuk menjamin kepuasan pelanggan, BCA juga telah mencanangkan standar pelayanan SMART (Sigap, Menarik, Antusias, Ramah, Teliti) yang ditanamkan pada karyawan, terutama yang berhadapan langsung dengan para nasabah.
Selanjutnya, untuk semakin memudahkan pengelolaan SDM dan meningkatkan kepuasan bekerja, BCA juga telah mengimplementasikan modul SAP HR, yang saat ini telah online sepenuhnya dan telah dapat dimanfaatkan oleh karyawan.
         Di akhir tahun 2009, BCA memiliki 20.173  karyawan terdiri dari pasca sarjana 506, diploma & sarjana 12.477 dan SD, SMP, SMU 7.190. Profil tingkat pendidikan mereka terlihat pada tabel di bawah ini:

Tanggung jawab Sosial Perusahaan BANK CENTRAL ASIA (BCA)






http://4.bp.blogspot.com/-sjP_lScMeZ0/TpsG0azoW7I/AAAAAAAAASI/N1Hqt50Qkzw/s320/2011Mei_TSP4.jpg

http://1.bp.blogspot.com/-SoQKcakdKxY/TpsGzIH6uiI/AAAAAAAAARw/6EtFIJ5-S2Q/s320/2011Mei_TSP1.jpg



http://3.bp.blogspot.com/-ET_I4z_EOv8/TpsGzbBRjnI/AAAAAAAAAR4/OEv2yD1_97Q/s320/2011Mei_TSP2.jpg



http://2.bp.blogspot.com/-EMtX6Eycrfs/TpsG0KNbYqI/AAAAAAAAASA/DPmtJproROo/s320/2011Mei_TSP3.jpg

 












      


 Sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab, BCA berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan tumbuh bersama masyarakat dengan menerapkan standar bisnis yang bertanggung jawab secara sosial. Melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR) yang berada di bawah naungan Bakti BCA, BCA fokus untuk memberikan bantuan jangka panjang terhadap sektor pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat. Bakti BCA menjalin kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK Perdami) dan United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam mendukung program kesehatan sesuai dengan program CSR. Bakti BCA menyediakan beasiswa bagi mahasiswa terpilih yang akan menyelesaikan program S1 dan menjadi sponsor pada beragam program edukasi perbankan. BCA juga secara aktif menjadi sponsor dalam beragam program CSR lainnya seperti pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), perlindungan lingkungan, dan bantuan penanganan bencana alam di seluruh Indonesia.

TAHAP 2:
Penjelasan tentang m-BANKING
            Mobile Banking diluncurkan pertama  kali oleh Excelcom pada akhir 1995 dan respon yang didapat juga beragam. Latar belakang dari kemunculan m-banking ini juga disebabkan oleh bank-bank yang saat ini ingin mendapat  kepercayaan dari setiap nasabahnya. Dan salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan pemanfaatan teknologi. Peranan teknologi yang bertumbuh dengan pesat, harus dimanfaatkan secara cermat dan tepat. Berbagai teknologi menyediakan terobosan-terobosan baru yang dapat digunakan oleh bank dalam usahanya untuk selalu  meningkatkan kualitas layanan yang ada. Sehingga dari situlah bank-bank yang ada di seluruh dunia membuat suatu inovasi baru dengan meluncurkan m-banking. Contohnya di Indonesia, baik bank pemerintah maupun bank swasta nasional berlomba-lomba untuk meluncurkan teknologi m-banking.
            Bank Central Asia (BCA) misalnya, sebagai salah  satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia dengan skala jaringan elektronik yang tersebar  luas. Bank Central Asia merupakan bank pertama yang meluncurkan  sistem m-banking pertama di Indonesia dibandingkan bank-bank lainnya yang biasa  disebut juga dengan m-BCA. Proses mbankingsendiri muncul tidak hanya berhubungan dengan bank saja, namun teknologi ini juga bekerja sama dengan operator seluler. Sehingga dapat dilihat bahwa m-banking memberikan banyak keuntunagn bagi semua kalangan, baik bagi bank, operatorseluler
maupun bagi para nasabah pengguna m-banking. 
            Bukti nyata bahwa mobile banking juga tersebar hingga ke seluruh dunia yaitu dapat
dilihat dari perkembangan mobile banking yang ada di negara-negara Eropa khususnya Jerman. “In Europe, mobile penetration rates are around 80% and Germany is the largest European mobile market with 50 million mobile users (Forrester, 2005b)” [III]. Selain itu Amerika Serikat (menurut MMA,  mobile marketing) juga merupakan salah satu negara besar pengguna M-Banking.

Kegunaan m-BANKING
            Mobile banking merupakan suatu layanan perbankan berbasis mobile phone atau HP. Seolah-olah ponsel dapat menjadi sebuah mesin ATM, yang bisa digunakan untuk mentransfer uang, mencek saldo dan mutasi, selain itu dengan mobile banking kita dapat melakukan berbagai jenis transaksi keungan. Namun pada mobile banking otomatis tidak dapat mengeluarkan uang.
            M-Banking sendiri memiliki pengertian yaitu sebuah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash. Dengan ada nya M-Banking, pihak perbankan berusaha mempermudah akses para nasabahnya dalam melakukan transaksi. Dengan adanya layanan M-Banking, nasabah bank-bank yang telah memiliki layanan dana tentu saja tidak perlu pergi ke ATM atau kantor Bank tersebut.
            Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas M-Bankingnya baik berupa SIM tolkit (Menu Layanan Data) maupun sms plain (sms manual) atau yang biasa dikenal dengan istilah sms banking. Arti istilah SMS Banking merupakan layanan yang disediakan oleh Bank yang menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan , misalnya cek saldo, mutasi rekening dan sebagainya.
            Keunggulan M-Banking adalah dapat di akses oleh semua pengguna handphone dengan tipe GSM. Dengan luasnya jangkauan signal GSM,layanan M-Banking tentu sangat memanjakan para nasabah.
            Namun Fasilitas M-Banking memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah akses untuk pengguna handphone CDMA, belum semua operator CDMA mempunyai layanan M-Banking.
Kegunaan, keuntungan dan kenyamanan yang dapat diperoleh dari penggunaan mobile  banking :
Ø  Mudah
            M-banking begitu mudah, untuk melakukan  transaksi kita tidak perlu datang secara langsung ke bank, kecuali pada saat mendaftarkan nomor ponsel, selain itu tidak perlu memiliki ketrampilan khusus untuk menggunakan m-banking tersebut.
Ø  Praktis
            Setiap nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui ponsel setiap saat,  kapan saja dan di mana saja.
Ø  Aman
            M-banking dilengkapi dengan sistem proteksi yang maksimal yang otomatis  sudah terprogram sejak pendaftaran. Kemudian selain menggunakan PIN yang  dapat dipilih sendiri dan nomor ponsel yang didaftarkan, setiap transaksi yang  dilakukan juga akan di-encrypt (diacak) untuk menjamin keamanan transaksi setiap nasabah.
Pakar multimedia Roy Suryo pernah menyebutkan, layanan mbanking relatif aman karena memakai sistem pengamanan berlapis, yakni dari provider telekomunikasi, serta dari jaringan sistem perbankan yang bersangkutan. “Sehingga nasabah tidak perlu khawatir dalam penggunaan m-banking,” ujarnya.
Ø  Penggunaan yang bersahabat
            Maksudnya yaitu Menu m-banking dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan oleh siapa saja. Nasabah  tinggal memilih jenis transaksi dari menu yang sudah tersedia, sehingga tidak perlu mengingat / menghafal kode transaksi yang ingin dilakukan.
Ø  Nyaman
            Melalui m-banking, nasabah seperti memiliki ATM pribadi dalam genggaman tangan, karena berbagai transaksi yang dapat dilakukan di ATM dapat dilakukan melalui m-banking kecuali penarikan tunai.

Berikut merupakan contoh layanan dari m-banking pada bank BCA (m-Banking BCA )  :

Kategori
Layanan
1
m-Info
  • Informasi Saldo,
  • Mutasi Rekening,
  • Info Kurs,
  • Info suku bunga tabungan / deposito Rp /  deposito, valas,
  • Info kode bank (untuk transfer antar bank),
  • Info kode perusahaan (yang digunakan pada mPayment dan m-Commerce),
  • Info nomor kupon undian Gebyar Hadiah Tahapan BCA.
2
m-Transfer
Transfer ke Rekening BCA, Transfer ke Rekening bank
lain
3
m-Payment
Pembayaran berbagai macam tagihan kartu kredit, PLN,
PAM, handphone, telepon, asuransi, pendidikan,dll
4
m-Commerce
Pembelian pulsa isi ulang, saham,dll
5
m-Admin
Aktivasi, Ganti PIN











Dampak yang ditimbulkan dari penggunaan m-BANKING

Secara khusus (mikro) penggunaan mobile  banking dapat memberikan dampak positif bagi bank sendiri, juga nasabah dan operator seluler. Dampaknya yaitu memberikan keuntungan, dimana bank mendapatkan lebih banyak lagi nasabah, selain itu mendapat  kepercayaan dari para nasabah.  Untuk nasabah sendiri, nasabah mendapat pelayanan lebih dari bank, karena dengan  adanya mobile banking akan semakin mempermudah para nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.
Contohnya: nasabah yang sering bepergian bisa mengelola keuangan pribadi yang mencakup transaksi kartu kredit serta beragam kebutuhan perbankan di mana saja.
            Selain dampaknya bagi bank, nasabah dan operator masih banyak dampak positif yang ditimbulkan bagi pihak lain. Sesuai data industri layanan telekomunikasi bergerak, institusi finansial akan lebih gencar menginformasikan produk layanannya melalui peralatan telekomunikasi bergerak.
      Produk yang disajikan adalah informasi dan layanan transaksi keuangan, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, manajemen akuntansi, maupun layanan pelanggan.  Transaksi m-banking sejak setahun terakhir hingga 2011 mendatang diproyeksikan akan tumbuh sebesar 2,7 miliar transaksi per tahun di seluruh dunia. Hal itu sejalan dengan inovasi layanan dari industri perbankan.
           Di masa mendatang, transaksi keuangan diramalkan bakal menjadi produk perbankan paling populer yang diakses melalui telepon seluler. Nilai transaksi ini akan naik dua kali lipat setiap tahun di seluruh dunia, dan meningkat menjadi empat kali lipat setelah 2011. Bahkan, sebuah lembaga riset, Juniper Research, memprediksi pengguna layanan perbankan via telekomunikasi bergerak tersebut akan melonjak hingga  10 kali lipat pada 2011 dibandingkan setahun lalu. Diperkirakan, sebanyak 816 juta pelanggan akan memanfaatkan layanan serta produk perbankan melalui perlengkapan komunikasi bergerak mereka dalam tiga tahun mendatang.China, India, Filipina, serta sejumlah negara di Eropa Barat, dipastikan
memiliki pasar pengguna layanan m-banking terbesar di dunia. Indonesia juga termasuk salah satu negara dengan jumlah pertumbuhan cukup besar.

Kesimpulan dan saran

       Perkembangan manajemen sistem informasi dan teknologi komunikasi yang semakin marak, membuat bank berinisiatif  untk membuat terobosan baru. Mobile banking merupakan suatu inovasi baru yang sangat bermanfaat bagi para nasabah juga lembaga keuangan (Bank). Karena kemudahannya dalam melakukan transaksi banyak orang yang telah menggunakan fasilitas mobile banking.
    Dengan demikian nampak bahwa mobile banking memberikan dampak yang cukup berarti bagi perkembangan lembaga keuangan (bank), karena banyak keuntungan yang diperoleh. Teknologi merupakan suatu bekal yang penting dalam  menghadapi masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk pengembangan lebih lanjut sebaiknya dari pihak bank lebih memberikan pengetahuan lebih rinci kepada nasabah atau masyarakat luas terhadap penggunaan mobile banking.

SUMBER: